Pertamina kembali mengumumkan kabar baik bagi pengguna bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Mulai 1 Maret 2025, harga beberapa jenis BBM non-subsidi mengalami penurunan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari penyesuaian harga terhadap kondisi pasar global dan kebijakan energi nasional.

Penyesuaian Harga BBM Non-Subsidi
Penurunan harga BBM ini berlaku untuk beberapa jenis bahan bakar, termasuk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Berikut daftar harga terbaru yang berlaku per 1 Maret 2025:
- Pertamax (RON 92): Rp13.500 per liter (sebelumnya Rp14.200)
- Pertamax Turbo (RON 98): Rp15.300 per liter (sebelumnya Rp16.000)
- Dexlite (CN 51): Rp14.700 per liter (sebelumnya Rp15.500)
- Pertamina Dex (CN 53): Rp15.800 per liter (sebelumnya Rp16.800)
Harga ini dapat bervariasi di beberapa daerah, tergantung pada perbedaan biaya distribusi dan pajak daerah.
Faktor Penurunan Harga
Ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya harga BBM non-subsidi, di antaranya:
- Fluktuasi Harga Minyak Dunia – Harga minyak mentah mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir, yang berpengaruh pada biaya produksi BBM.
- Penguatan Rupiah terhadap Dolar AS – Nilai tukar rupiah yang stabil membantu menekan biaya impor minyak mentah dan komponen BBM.
- Efisiensi Distribusi dan Produksi – Pertamina terus melakukan optimalisasi dalam rantai pasokan untuk menekan biaya operasional.
Cara Mengecek Harga BBM Terbaru
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi harga BBM terbaru, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Mengunjungi situs resmi Pertamina di www.pertamina.com
- Menggunakan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan informasi harga dan promo terbaru
- Memantau media sosial resmi Pertamina untuk pengumuman terkini
Dampak Positif bagi Konsumen
Penurunan harga BBM non-subsidi ini memberikan beberapa keuntungan bagi masyarakat, terutama:
- Mengurangi Beban Pengeluaran – Harga BBM yang lebih murah dapat membantu pengguna kendaraan pribadi dan sektor transportasi dalam menekan biaya operasional.
- Mendorong Pertumbuhan Ekonomi – Sektor industri dan logistik yang bergantung pada BBM akan mendapatkan manfaat dari harga yang lebih terjangkau.
Dengan adanya penurunan harga BBM non-subsidi per 1 Maret 2025, masyarakat bisa menikmati bahan bakar berkualitas dengan harga lebih ekonomis. Pertamina terus berkomitmen untuk menyesuaikan harga BBM sesuai dengan kondisi pasar demi kesejahteraan konsumen di Indonesia.