Musim kemarau 2025 di Indonesia diperkirakan akan berlangsung dengan pola cuaca yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa fenomena El Niño akan berpengaruh pada intensitas dan distribusi curah hujan di berbagai wilayah. Lalu, kapan musim kemarau 2025 dimulai dan bagaimana dampaknya bagi masyarakat? Simak ulasan berikut.

Perkiraan Jadwal Musim Kemarau 2025
Berdasarkan data BMKG, musim kemarau 2025 diperkirakan akan mulai terjadi pada bulan April hingga Oktober, dengan puncaknya berlangsung pada Juli dan Agustus. Namun, pengaruh El Niño berpotensi memperpanjang periode kering di beberapa wilayah, terutama di bagian selatan Indonesia seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Sumatra.
BMKG juga menyatakan bahwa beberapa wilayah mungkin mengalami perbedaan waktu awal dan akhir musim kemarau karena faktor lokal serta pola angin monsun yang berubah-ubah. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan selalu mengikuti pembaruan dari BMKG terkait prakiraan cuaca dan iklim.
Dampak El Niño terhadap Musim Kemarau
El Niño merupakan fenomena pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dapat menyebabkan gangguan pola cuaca global. Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat El Niño selama musim kemarau 2025:
- Penurunan Curah Hujan
- Wilayah yang biasanya mendapat hujan saat musim kemarau, seperti Sumatra bagian barat dan Kalimantan, bisa mengalami kekeringan lebih panjang.
- Peningkatan Suhu Udara
- Fenomena El Niño biasanya menyebabkan suhu udara lebih tinggi dari rata-rata, meningkatkan risiko gelombang panas di beberapa daerah.
- Kekeringan dan Krisis Air
- Sumber air di beberapa daerah berpotensi mengalami penyusutan, sehingga masyarakat perlu melakukan penghematan penggunaan air bersih.
- Meningkatnya Risiko Kebakaran Hutan
- Dengan kondisi lebih kering, potensi kebakaran hutan dan lahan meningkat, terutama di wilayah Sumatra dan Kalimantan yang sering mengalami kebakaran saat musim kemarau panjang.
Langkah Antisipasi Menghadapi Kemarau 2025
Agar masyarakat lebih siap menghadapi dampak musim kemarau dan El Niño, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:
- Menghemat penggunaan air, terutama di daerah rawan kekeringan.
- Meningkatkan kesadaran terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan dengan tidak membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar.
- Mengikuti informasi cuaca dari BMKG untuk mendapatkan pembaruan terkait perkembangan musim kemarau dan dampaknya.
- Menanam tanaman tahan kering atau menggunakan teknik pertanian yang efisien dalam penggunaan air.
Musim kemarau 2025 diperkirakan akan dipengaruhi oleh fenomena El Niño, yang dapat menyebabkan penurunan curah hujan, peningkatan suhu, dan meningkatnya risiko kekeringan serta kebakaran hutan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan mempersiapkan langkah mitigasi sejak dini guna menghadapi potensi dampak yang ditimbulkan. Tetap pantau informasi resmi dari BMKG agar selalu mendapatkan perkiraan cuaca yang akurat.