Menjelang puncak arus mudik Lebaran, layanan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk semakin diperketat dengan mengoperasikan 30 kapal ferry. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang diprediksi meningkat signifikan pada tahun ini.

Antisipasi Lonjakan Penumpang
Menurut pihak pengelola, peningkatan jumlah kapal yang beroperasi bertujuan untuk mempercepat arus lalu lintas kendaraan dan penumpang. Dalam beberapa tahun terakhir, rute Ketapang-Gilimanuk selalu mengalami kepadatan menjelang hari raya, sehingga strategi ini diharapkan dapat mengurangi antrean panjang di pelabuhan.
Kepala ASDP Ketapang, menyatakan bahwa kapal-kapal yang dioperasikan telah dipastikan dalam kondisi laik laut dan siap beroperasi dengan maksimal. “Kami memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik dengan menambah frekuensi perjalanan serta memperketat pemeriksaan kapal sebelum berangkat,” ujarnya.
Jadwal dan Kapasitas Kapal
Dari 30 kapal yang disiagakan, masing-masing memiliki jadwal operasional yang sudah diatur agar lalu lintas tetap lancar. Setiap kapal mampu mengangkut ratusan kendaraan dan ribuan penumpang dalam satu kali perjalanan. Dengan sistem rotasi yang telah diperhitungkan, arus penyeberangan diharapkan tetap terkendali.
Selain itu, layanan tiket elektronik juga diperkuat guna menghindari penumpukan di loket pembelian. Calon penumpang disarankan untuk memesan tiket lebih awal melalui platform digital guna mempercepat proses keberangkatan.
Imbauan bagi Pemudik
Untuk menghindari kepadatan, pemudik dihimbau agar tidak bepergian pada jam-jam puncak. Selain itu, pengemudi kendaraan pribadi dan angkutan umum diminta untuk selalu mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pihak ASDP, termasuk persyaratan kelayakan kendaraan sebelum memasuki area pelabuhan.
Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk menjadi jalur vital penghubung antara Pulau Jawa dan Bali, terutama saat momen Lebaran. Dengan tambahan armada ini, diharapkan perjalanan pemudik lebih lancar dan nyaman.