Kanker kolorektal kini tak hanya menjadi momok bagi usia lanjut. Data terbaru menunjukkan bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, mulai menunjukkan peningkatan kasus kanker kolorektal yang cukup signifikan. Hal ini tentu menjadi perhatian serius di dunia medis.

Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang menyerang usus besar (kolon) dan rektum. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari pola makan rendah serat, gaya hidup tidak aktif, hingga faktor genetik. Namun yang mengejutkan, kini kasus ini semakin banyak ditemukan pada mereka yang berusia di bawah 30 tahun.
Lantas, apa saja gejala kanker kolorektal yang perlu diwaspadai, terutama oleh Gen Z?
- Perubahan pola buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari seminggu.
- Darah dalam tinja, baik terlihat jelas atau dalam jumlah kecil tapi terus-menerus.
- Perut kembung, kram, atau nyeri yang tidak hilang-hilang.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Merasa tidak tuntas setelah buang air besar, meskipun sudah sering ke toilet.
- Mudah lelah dan lemas, karena anemia akibat pendarahan dalam usus.
Gejala-gejala ini sering diabaikan karena dianggap masalah pencernaan biasa. Padahal, bila dideteksi lebih awal, tingkat kesembuhan kanker kolorektal cukup tinggi.
Penting bagi Gen Z untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup sehat. Konsumsi serat dari sayur dan buah, kurangi daging olahan, aktif bergerak, dan lakukan skrining sejak dini jika ada riwayat keluarga.
Dengan meningkatnya kesadaran akan gejala dan faktor risiko, harapannya generasi muda bisa lebih cepat mengambil tindakan sebelum kanker berkembang lebih lanjut.