
Microsoft baru saja mengumumkan bahwa mereka akan menutup Skype setelah lebih dari 20 tahun beroperasi. Keputusan ini mengejutkan banyak pengguna setia yang masih mengandalkan aplikasi ini untuk komunikasi pribadi maupun bisnis. Sebagai salah satu platform komunikasi paling populer di dunia, Skype telah mengalami banyak perubahan sejak diakuisisi oleh Microsoft pada tahun 2011.
Skype, yang pernah menjadi pionir dalam layanan panggilan video dan pesan instan, kini harus mengakhiri perjalanannya. Microsoft menyatakan bahwa langkah ini diambil karena perubahan tren komunikasi digital serta meningkatnya popularitas Microsoft Teams dan layanan berbasis cloud lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Skype mengalami penurunan pengguna karena banyaknya alternatif yang lebih inovatif dan terintegrasi dengan ekosistem digital yang lebih luas.
Alasan utama di balik penutupan Skype adalah pergeseran fokus Microsoft ke layanan yang lebih terpadu seperti Microsoft Teams. Platform ini lebih cocok untuk kebutuhan bisnis modern dengan fitur kolaborasi yang lebih canggih. Selain itu, munculnya aplikasi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, dan WhatsApp juga membuat Skype semakin tertinggal dalam persaingan.
Microsoft memastikan bahwa pengguna akan diberi waktu untuk beralih ke platform alternatif sebelum Skype benar-benar ditutup. Namun, hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai tanggal pasti penghentian layanan. Para pengguna disarankan untuk mulai mencari alternatif yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Penutupan Skype menandai akhir dari sebuah era di dunia komunikasi digital. Sebagai salah satu pelopor panggilan video dan pesan instan, Skype telah meninggalkan jejak yang besar dalam industri teknologi. Dengan berakhirnya perjalanan ini, Microsoft kini lebih fokus pada pengembangan solusi komunikasi yang lebih modern dan efisien.